Metode Accelerated Curing Beton di Precast Plant: Mempercepat Produksi Tanpa Mengorbankan Mutu

Redaktur

Ditayangkan :

Juni 27, 2025
22:08
0
(0)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Di Industri precast kecepatan produksi dan konsistensi mutu beton adalah dua faktor krusial yang harus berjalan seiring. Salah satu solusi teknologi yang efektif untuk menjawab tantangan ini yaitu penerapan Accelerated Curing atau pengawetan beton yang dipercepat. Metode ini memungkinkan elemen beton mencapai kekuatan awal yang dibutuhkan dalam waktu singkat, sehingga mempercepat siklus produksi tanpa mempengaruhi mutu akhir produk.

Accelerated Curing adalah proses pematangan beton yang dilakukan dengan cara meningkatkan suhu dan kelembapan pada lingkungan sekitar beton dalam kondisi terkontrol untuk mempercepat reaksi hidrasi semen. Tujuannya adalah mempercepat pencapaian kekuatan awal beton, yang sangat penting dalam produksi dalam jumlah besar di precast plant.

Jenis-Jenis Accelerated Curing:

  1. Steam Curing (Penguapan):
    Menggunakan uap air hangat untuk meningkatkan suhu curing. Ini dilakukan dalam curing chamber atau ruangan tertutup.
  2. Hot Water Curing:
    Beton/Precast direndam dalam air panas. Metode ini jarang digunakan dalam skala besar, tapi efektif untuk benda uji beton.
  3. Infrared/Heated Form Curing:
    Menggunakan pemanas listrik atau sistem pemanas dalam cetakan untuk mentransfer panas secara langsung ke beton.

Tahapan Proses Accelerated Curing di Plant

  1. Pre-curing:
    Beton yang baru dicetak dibiarkan selama 2–4 jam agar proses setting awal terjadi secara alami pada suhu ruang.
  2. Pemanasan Bertahap:
    Suhu dinaikkan secara bertahap (biasanya 10–20°C per jam) untuk mencegah thermal shock. Target suhu akhir antara 60–80°C.
  3. Curing pada Suhu Stabil:
    Setelah suhu optimal tercapai, beton dipertahankan dalam suhu tersebut selama 6–12 jam, tergantung pada jenis semen dan target kekuatan awal.
  4. Pendinginan Bertahap:
    Beton didinginkan secara bertahap untuk mencegah retak akibat perbedaan suhu yang kuat.
  5. Pengeluaran dan Pengujian:
    Setelah proses curing selesai dan suhu beton stabil, beton siap diangkat dari cetakan dan diuji kekuatannya.

Keunggulan Accelerated Curing

  1. Waktu produksi lebih singkat, beton mencapai kekuatan awal, hanya dalam waktu 12–24 jam, dibandingkan 3–7 hari pada curing normal biasanya, memungkinkan cetakan digunakan kembali lebih cepat, meningkatkan produktivitas plant.
  2. Kualitas terjaga, jika dilakukan dengan kontrol suhu, waktu, dan kelembapan yang tepat, mutu akhir (28 hari) tetap memenuhi standar kualitas.
  3. Efisiensi Biaya, lebih sedikit kebutuhan ruang penyimpanan curing, mengurangi waktu kerja dan biaya operasional per unit produk.

Dengan proses ini mampu menyelesaikan produksi pracast dalam waktu lebih singkat, memenuhi jadwal proyek berskala besar dengan konsistensi mutu, mendukung keberlanjutan operasional dengan efisiensi energi dan waktu.

Apakah Informasi ini Bermanfaat Untukmu?

Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!

Rating rata-rata 0 / 5. Banyaknya rating: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemberitaan

Artikel Serupa

Artikel Terkait