Beton Pracetak Berpori: Solusi Konstruksi Ramah Lingkungan

Product Research and Standardization WSBP

Ditayangkan :

September 18, 2023
16:47
5
(3)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Sumber foto: pexels.com

Bertumbuhnya industri konstruksi di Indonesia mendorong dibutuhkan inovasi beton yang mampu memberikan nilai tambah pada keseimbangan dengan lingkungan hidup. Salah satunya ialah inovasi beton yang termasuk ramah lingkungan ialah beton berpori (pervious concrete).

Menurut ACI 522R-06, beton berpori merupakan jenis beton yang memiliki nilai slump nol yang tersusun dari semen portland, aggregat kasar, sedikit atau tidak ada aggregat halus, admixture, dan air.

Kombinasi komposisi tersebut akan menghasilkan bahan yang keras dan berpori atau rongga sehingga memungkinkan cairan, seperti air, mengalir dengan mudah melalui rongga-rongga beton tersebut sehingga cocok digunakan untuk konstruksi jalan perumahan, area parkir dengan beban terbatas seperti lapangan olahraga, trek jogging, atau trotoar, struktur dan kuat tekan terbatas hingga K-225.

Setidaknya, dalam dunia konstruksi, dikenal tiga manfaat dari beton berpori, yaitu:

1. Lingkungan
Memiliki rongga yang bisa dialiri atau menyerap air, seperti hujan, maka jenis konstruksi beton cocok untuk konstruksi pada daerah rawan banjir. Di mana akan mengurangi risiko potensi banjir atau genangan. Hal ini juga memberikan dampak baik bagi ketersediaan cadangan air tanah. Beton berpori ini juga dapat menyaring air yang tercemar sebelum masuk ke tanah. Dengan warnanya yang cerah, beton tersebut dapat mengurangi potensi panas dari permukaan.

2. Keselamatan
Struktur beton berpori mengurangi kebisingan oleh ban kendaraan saat melaju kecepatan tinggi karena sifatnya sebagai penyerap akustik yang efektif. Saat hujan pada malam hari, permukaan beton berpori tidak menyebabkan genangan hingga menyilaukan pandangan mata pengendara akibat sinar dari lampu kendaraan. Namun, aspek keselamatan utamanya ialah meniadakan potensi genangan air di permukaannya

3. Ekonomi
Konstruksi beton berpori tidak membutuhkan biaya pemeliharaan atau perbaikan dibandingkan beton konvensional. Beton berpori juga mengurangi kebutuhan saluran pembuangan air.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin membangun konstruksi dengan beton berpori, yaitu diutamakan untuk area yang datar atau rendah, tidak untuk jalan dengan intensitas lalu lintas tinggi dan berbeban berat, dan metode penyedotan debu dan penyapuan tepat dipilih untuk pemeliharaannya.

Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?

Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!

Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 3

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait