Beton ramah lingkungan atau green concrete menjadi pilihan masa depan industri konstruksi. Dengan mengurangi emisi karbon dan memanfaatkan material alternatif, green concrete mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjadi salah satu elemen dalam mendapatkan sertifikasi dari Green Product Council Indonesia.
Green concrete adalah jenis beton yang dibuat dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam emisi karbon, penggunaan sumber daya alam, dan limbah konstruksi. Komponen utama dari green concrete yaitu fly ash, slag, silica fume sebagai pengganti semen, Limbah bangunan, agregat bekas atau agregat daur ulang, air limbah olahan dari batching plant, dan superplasticizer rendah aditif ramah lingkungan.
Manfaat dari adanya green concrete adalah menurunkan emisi CO₂, umur layanan lebih panjang, ketahanan kimia lebih baik, efisiensi biaya jangka panjang, dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang hijau.
Kontribusi Green Concrete:
- Material Resources and Cycle
- Poin diberikan untuk penggunaan material lokal, daur ulang, dan berjejak karbon rendah.
- Green concrete dengan fly ash atau slag memenuhi syarat sebagai recycled content.
- Energy Efficiency and Conservation:
- Beton yang memiliki thermal mass tinggi dapat membantu efisiensi pendinginan bangunan.
- Building and Environmental Management :
- Penggunaan material ramah lingkungan adalah bagian dari kebijakan manajemen konstruksi berkelanjutan.
- Life Cycle Assessment:
- Green concrete memungkinkan penghitungan dampak siklus hidup yang lebih rendah, mendukung pendekatan bangunan hijau yang holistik.
Green concrete adalah wujud nyata inovasi konstruksi berkelanjutan yang memiliki potensi besar dalam mendukung target pembangunan hijau di Indonesia. Penggunaannya tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memperkuat posisi proyek. Ke depan green concrete bukan lagi alternatif, melainkan standar baru dalam industri konstruksi yang bertanggung jawab secara ekologis dan sosial.