Sumber Foto: freepik.com
Salah satu aspek penting dari struktur bangunan precast adalah sambungan. Sambungan beton precast adalah sistem yang menghubungkan dua atau lebih elemen balok precast menjadi satu kesatuan yang kohesif. Sambungan ini berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja pada balok, seperti gaya geser, gaya tarik, dan gaya tekan.
Jenis-Jenis Sambungan Beton Precast
Beberapa jenis sambungan beton precast yang umum digunakan, yaitu:
1. Sambungan Kering
Sambungan kering tidak menggunakan bahan pengikat cair seperti beton atau mortar. Mereka biasanya menggunakan sistem kunci geser atau sambungan mekanis.
2. Sambungan Basah
Sambungan basah menggunakan bahan pengikat cair seperti beton atau mortar. Sistem sambungan dengan grouting atau pengecoran lokal biasa terjadi pada sambungan basah. Artinya setelah pengelasan, celah precast akan diisi dengan material grouting.
Material grouting dan sealant berfungsi sebagai construction joint, bekerja sebagai expansion joint untuk beton precast.
Permukaan yang akan diisi material grouting dan sealant harus dibersihkan secara menyeluruh untuk menghindari tercampurnya material-material yang tidak diinginkan, seperti debu, cat, dan lain-lain, dengan bahan grouting/sealant tersebut.
Tahap selanjutnya adalah pengaplikasian lapisan anti bocor untuk mencegah kebocoran pada dinding, atap, atau langit-langit. Tahap ini dikenal sebagai pekerjaan waterproofing. Pelapisan material waterproofing dilakukan seperti mengerjakan pekerjaan cat. Setelah pekerjaan waterproofing kering (24 jam setelah aplikasi), uji perendaman 24 jam dilakukan untuk mengidentifikasi adanya kebocoran atau kelembapan pada beton precast.
Perencanaan Sambungan Balok Precast
Dalam merencanakan sambungan balok precast, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
1. Tipe Pembebanan
Tipe pembebanan yang bekerja pada balok menentukan jenis/tipe sambungan yang digunakan.
2. Beban Rencana
Beban rencana adalah beban-beban yang diperkirakan akan bekerja pada balok selama masa layan struktur. Beban rencana tersebut digunakan untuk menghitung kekuatan sambungan.
3. Kekuatan Sambungan
Sambungan harus kuat untuk menanggung beban-beban rencana yang bekerja pada balok.
4. Ketersediaan Material
Jenis sambungan yang dipilih harus bersesuaian dengan ketersediaan material di lokasi proyek.
Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?
Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!
Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 1
No votes so far! Be the first to rate this post.