Sumber foto: freepik.com
Beton adalah bahan bangunan komposit, yang terbuat dari kombinasi agregat kasar maupun halus, air dan semen sebagai bahan pengikat. Beton memiliki 4 sifat utama yaitu workability, homogen, durabilitas dan kekuatan. Pada artikel ini, kita akan membahas sifat beton, yaitu tentang kekuatan atau kuat tekan.
Apa Itu Kekuatan Tekan Beton?
Kekuatan beton atau kuat tekan beban beton adalah kemampuan beton untuk menahan beban tekan bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Adapun kekuatan beton dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
- Kekuatan tekan, adalah kemampuan beton untuk menahan tekanan.
- Kekuatan tarik, adalah ketahanan beton dalam menerima gaya tarik
- Kekuatan lentur, adalah kombinasi dari kekuatan tekan dan kekuatan tarik.
Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Hal ini karena beton sering digunakan untuk struktur yang menahan beban berat, seperti kolom, balok, dan pondasi.
Kuat tekan beton sendiri sangat ditentukan oleh perbandingan antara air dengan semen (watersemen ratio ), disamping kualitas agregat sebagai pengisi.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kekuatan Beton
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan tekan beton, antara lain:
1. Kualitas Semen
Semen merupakan bahan utama yang fungsinya sebagai lem didalam beton dan memberikan kuat tekan. Pemilihan semen yang tepat yang sesuai dengan peruntukannya akan menghasilkan beton yang mempunyai kuat tekan optimum.
2. Proporsi Campuran Beton
Pemilihan proporsi campuran yang tepat akan menghasilkan beton yang baik, padat, mudah dikerjakan dan menghasilkan durabilitas yang baik serta kuat tekan yang tinggi
Ini merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembuatan beton untuk mencapai mutu yang diinginkan. Beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh dominan yaitu rasio air/semen, tipe semen, air campuran, agregat, dan bahan tambahan.
3. Kondisi Pemeliharaan atau Curing
Faktor yang tidak kalah penting dalam menghasilkan beton dengan kuat tekan yang tinggi adalah perawatan atau curing. Apabila curing tidak dilakukan dengan baik, dapat menyebabkan retak pada beton dan dapat mengurangi kuat tekan sekitar 30 %.
Faktor kedua adalah kondisi pemeliharaan yang dilakukan setelah beton selesai dibuat.
Cara Uji Kekuatan Beton
Sebelum dipasarkan atau diantar kepada pemesan, beton akan melalui proses pengujian. Pengujian ini biasa disebut dengan uji kuat tekan beton dan selalu dilakukan agar kita bisa tahu apakah kekuatan beton sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan yang direncanakan.
Pengujian ini sendiri biasanya dilakukan pada benda uji beton berbentuk kubus atau silinder, di mana uji beton ini sudah mewakili campuran beton.
Benda uji tersebut ditekan hingga hancur dan kekuatan tekan beton diukur dari beban maksimum yang dapat ditahannya.
Umur pengujian beton diatur dalam PBI 71, SNI 2847 – 2019 yaitu 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, di mana setiap umur pengujian minimal harus ada 2 benda uji yang mewakili.
Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?
Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!
Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 1
No votes so far! Be the first to rate this post.