Sumber foto: pexels.com
Konstruksi merupakan susunan model atau tata letak suatu bangunan seperti jembatan, rumah, dan sebagainya. Dalam menghasilkan karya konstruksi yang baik, salah satu elemen penting yang harus dipenuhi ialah kualitas dan jenis beton yang sesuai.
Berikut sembilan jenis beton yang banyak digunakan dan dikenal dalam dunia konstruksi, yaitu semen mortar, beton mutu tinggi, beton ringan, beton porous, beton fast setting, beton massal (mass concrete), beton flow (scc concrete), beton fiber (fiber concrete), dan beton pracetak, serta penjelasan singkat tentang sembilan jenis beton tersebut.
- Semen mortar
Campuran dari semen, pasir, fly ash, batu kapur dan air (GGBFS) yang berfungsi sebagai perekat pada pasangan bata, plesteran, dan pelumas pada pengecoran dengan pompa beton. Sejauh ini, dikenal empat jenis semen mortar yang lazim digunakan dalam konstruksi bangunan, yaitu mortar thin bed untuk merekatkan bata ringan, mortar plester dinding untuk batu bata merah, mortar acian untuk dinding bangunan, dan mortar keramik untuk pemasangan keramik lantai atau dinding.
- Beton Mutu Tinggi
Mempunyai kuat tekanan lebih dari atau sama dengan 50MPa. Beton ini dibuat dengan campuran bahan tambahan seperti Admixture tipe F, silica fume, GGBFS, dan digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi, girder, dan PHC Spun pile. - Beton Ringan
Beton yang memiliki agregat ringan atau campuran agregat kasar ringan dan pasir alam, dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat isi maksimum beton 1.850kg/m3. Beton ringan harus memenuhi ketentuan kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan untuk tujuan struktural. Beton ini digunakan untuk bata ringan dan facade. - Beton Porous
Beton porous atau juga dikenal sebagai beton nonpasir (BNP) adalah beton yang dibuat dengan cara menghilangkan penggunaan agregat halus. Beton ini mempunyai nilai porositas atau permeabilitas yang tinggi. Jenis ini digunakan untuk membangun area parkir, jalan-jalan taman, trotoar, dan sumur resapan. - Beton Fast Setting
Beton yang didesain untuk dapat mengeras dengan cepat atau mencapai kuat tekan dan lentur dengan cepat. Beton ini dibuat dengan bahan tambah admixture tipe F dan tipe C dan digunakan untuk pengecoran, perbaikan jalan, atau konstruksi lain yang membutuhkan setting cepat. - Beton Massal (mass concrete)
Beton massal atau mass concrete adalah beton yang digunakan untuk pengecoran dalam jumlah yang sangat banyak. Ciri beton ini biasanya didesain dengan suhu yang rendah, dengan menggunakan air yang didinginkan atau dengan menggunakan balok es. Beton ini digunakan untuk pengecoran pondasi bangunan bertingkat atau pile cap jembatan. - Beton Flow (Self Compacting Concrete)
Beton yang dapat mengalir, mengisi ruang, dan memadat dengan sendirinya. Beton ini dibuat dengan bahan tambah admixture tipe F dan ukuran agregat kasar yang lebih kecil dari 20mm. Beton ini digunakan untuk pengecoran bagian struktur yang mempunyai pembesian sangat rapat dan sulit dilakukan dengan beton normal.
- Beton Fiber
Beton yang dalam proses pembuatannya ditambahkan fiber berserat seperti serat kayu, bamboo, ijuk, atau rami dengan tujuan untuk mendapatkan kuat lentur yang lebih baik dan mengurangi besi beton yang digunakan. Biasanya beton ini dipakai untuk pengecoran lantai pabrik, area parkir, dan jalan raya.
- Beton Pracetak
Beton yang dicetak atau dibuat dengan bentuk tertentu sesuai dengan pesanan dan dilakukan di pabrik. Beton ini digunakan untuk berbagai macam jenis bangunan seperti jembatan, gedung, dan sebagainya, seperti girder, spun pile, pier head, saluran U-Ditch, box culvert, paving block, kanstin, dan sebagainya.
Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?
Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!
Rating rata-rata 4.6 / 5. Banyaknya rating: 5
No votes so far! Be the first to rate this post.
Test