Mengenal Tahap Pengendalian Mutu Girder

Tim Belajar Beton

Ditayangkan :

Februari 13, 2024
09:34
5
(1)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Sumber foto: freepik.com

Girder adalah salah satu elemen struktur bangunan yang memiliki peran penting dalam menahan beban. Girder biasanya terbuat dari beton bertulang dan dipasang secara melintang untuk mendukung beban vertikal dan lateral.

Dalam proses pembuatannya, pengendalian mutu girder merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa girder tersebut memenuhi spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. 

Bagaimana Tahap Pengendalian Mutu Girder?

Pengendalian mutu girder dapat dilakukan pada berbagai tahap, mulai dari pemilihan material hingga proses produksi. Berikut penjelasannya: 

1. Pemilihan Material

Salah satu tahap pengendalian mutu girder yang utama adalah pemilihan material. Pada tahap ini, mencakup pemeriksaan material bahan baku, material aksesoris, hingga material struktur yang akan terpasang. 

Material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan, seperti mutu beton, mutu baja tulangan, dan sebagainya.

2. Proses Produksi

Setelah pemilihan material, tahap pengendalian mutu girder berikutnya adalah proses produksi. Ini mencakup pemeriksaan proses fabrikasi, pemeriksaan desain terpasang, kelayakan peralatan yang digunakan, pengecekan produk untuk proses demoulding, dan pengidentifikasian produk

Tahap pemeriksaan dan pengujian tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa proses produksi girder berjalan sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. 

Adapun tahap yang perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap berbagai aspek, seperti: 

  • Pemotongan besi tulangan.
  • Pelengkungan besi tulangan.
  • Pembersihan dan pelumasan bed cetakan.
  • Fabrikasi besi tulangan, material stressing, dan aksesoris.
  • Pembersihan dan pelumasan side form (dinding cetakan).
  • Pengecoran.
  • Pembukaan produk (demoulding).
  • Melakukan repair produk setelah proses demoulding.
  • Identifikasi produk.

3. Pemeriksaan Hasil Akhir

Setelah girder selesai diproduksi, perlu dilakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan bahwa girder tersebut memenuhi spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan, sehingga layak untuk digunakan. Pemeriksaan akhir ini meliputi:

  • Pemeriksaan dimensi.
  • Pemeriksaan kekuatan.
  • Pemeriksaan keawetan.

Tak hanya itu, tahap ini juga meliputi perawatan dan penyimpanan produk. 

Dampak Pengendalian Mutu Bila Tidak Berjalan Baik

Jika pengendalian mutu tidak berjalan baik, ada beberapa hal yang akan terjadi seperti: 

  • Kekuatan. Mutu kekuatan produk berpotensi tidak optimal. 
  • Biaya. Terdapat tambahan biaya untuk perbaikan atau jika reject terdapat biaya produksi ulang. 
  • Waktu. Ada tambahan waktu untuk perbaikan apa pun. 

Untuk itu, penting melakukan pengendalian mutu girder yang dilakukan secara efektif dapat membantu memastikan bahwa girder tersebut memenuhi spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan, sehingga dapat memberikan keamanan dan keandalan yang optimal dalam mendukung beban struktur bangunan.

Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?

Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!

Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait