Bagaimana Proses Produksi PC-I Girder?

Tim Belajar Beton

Ditayangkan :

Februari 2, 2024
09:25
5
(1)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Sumber foto: Doc WSBP

Girder adalah sebuah balok terbuat dari beton atau baja yang berada di antara dua penyangga berupa pear atau abutment, dan digunakan dalam konstruksi sebagai penopang horizontal utama dari struktur yang menopang balok-balok lebih kecil.

Berdasarkan jenisnya, terdapat balok beton yang berbentuk atau dikenal juga dengan PC-I Girder. Apa itu PC-I Girder dan bagaimana proses produksinya? 

Apa Itu PC-I Girder?

PC-I Girder adalah singkatan dari “Pre-stressed Concrete I-Girder”, yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai balok beton prategang berbentuk I. PC-I Girder adalah komponen struktural yang umum digunakan dalam konstruksi jembatan.

PC-I girder terbuat dari beton prategang, yang berarti bahwa beton di dalamnya diberikan tegangan sebelum digunakan. Tegangan ini diberikan melalui serangkaian kabel prategang yang ditanam di dalam beton. Proses prategang ini membantu meningkatkan kekuatan dan kekakuan girder, sehingga mampu menahan beban yang diterapkan pada jembatan.

Bentuk I pada PC-I girder mengacu pada bentuk penampang melintang girder yang menyerupai huruf “I”. Bentuk ini dipilih karena memiliki kekuatan yang baik dalam menahan beban vertikal dan horizontal. Selain itu, bentuk I juga memungkinkan pemasangan girder secara efisien dengan menggunakan alat pengangkat, seperti crane.

PC-I girder sering digunakan dalam konstruksi jembatan di Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan. Beberapa keunggulannya antara lain kekuatan yang tinggi, kemampuan menahan beban yang besar, kekakuan yang baik, kemudahan dalam pemasangan, hingga lebih ekonomis.

Dalam praktiknya, PC-I girder dipasang secara bersamaan dan saling terhubung untuk membentuk struktur utama jembatan. Girder ini akan mendukung lantai jembatan dan menyalurkan beban ke struktur penyangga lainnya, seperti tiang atau kolom.

Bagaimana Proses Produksi PC-I Girder?

Proses produksi PC-I girder melibatkan beberapa tahapan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap tahapan proses produksi tersebut:

1. Beam Detail Drawing dan Material Specification 

Beam Detail Drawing dan Material Specification sangat penting dalam produksi PC-I girder karena tahap ini memberikan panduan yang jelas dan rinci bagi tim produksi. 

Beam Detail Drawing membantu dalam pemahaman tentang bentuk dan dimensi girder yang harus diproduksi. Sementara itu, Material Specification memastikan bahwa bahan yang digunakan memenuhi persyaratan kualitas dan kekuatan yang ditentukan. 

Dengan mengikuti mengawali tahap ini dengan cermat, produksi girder dapat dilakukan dengan akurasi dan keandalan yang tinggi.

2. Bed Setting

Dalam proses produksi PC-I girder, “bed setting” merujuk pada proses penyiapan tempat atau lokasi di mana cetakan atau bentuk girder akan ditempatkan untuk proses pengecoran beton. 

Pertama-tama, lokasi yang sesuai harus dipilih untuk melakukan pengecoran girder. Lokasi ini biasanya berada di pabrik atau fasilitas produksi yang telah disiapkan khusus untuk pembuatan girder.

Setelah lokasi dipilih, bed setting melibatkan persiapan tempat di mana cetakan girder akan ditempatkan. Bed ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan stabil, seperti beton atau baja. Bed harus dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban cetakan girder dan beton yang akan dituangkan di dalamnya.

Sesudah bed siap, cetakan girder akan ditempatkan di atas bed. Cetakan ini biasanya terbuat dari besi atau baja dan dirakit sesuai dengan dimensi dan bentuk girder yang direncanakan.

Cetakan harus diposisikan dengan tepat dan diatur agar sesuai dengan Beam Detail Drawing.

Sebelum pengecoran beton, kabel prategang yang akan ditanam di dalam girder harus dipersiapkan. Kabel ini akan ditempatkan di dalam cetakan sesuai dengan lokasi dan spesifikasi yang ditentukan dalam desain. Kabel harus diikat dengan tegangan yang tepat dan diperiksa untuk memastikan kekuatan dan kekakuan girder yang dihasilkan.

3. Beam Reinforcing

Beam reinforcing” dalam proses produksi PC-I girder merujuk pada penambahan tulangan atau baja tulangan yang ditempatkan di dalam girder beton prategang. 

Baja tulangan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan girder serta memberikan dukungan tambahan terhadap beban yang diterapkan pada girder. 

Dengan penambahan baja tulangan, girder beton prategang menjadi lebih kuat, tahan terhadap beban, dan mampu menahan deformasi atau retak yang dapat terjadi akibat beban yang diterapkan. Baja tulangan juga membantu menjaga integritas struktural girder dalam jangka panjang.

4. Ducting Seath Setting

Ducting Seat Setting” adalah proses penyiapan tempat atau posisi di dalam girder beton prategang di mana ducting atau saluran untuk kabel prategang akan ditempatkan. 

Tahapan ini sangat penting dalam proses produksi PC-I girder karena memastikan ducts ditempatkan dengan benar di dalam girder untuk menampung kabel prategang. 

Penempatan ducting seat yang tepat akan memastikan bahwa kabel prategang dapat ditarik atau dikencangkan dengan mudah dan sesuai dengan desain struktural yang diinginkan. 

Dengan ducting seat setting yang baik, girder beton prategang dapat memiliki sistem prategang yang berfungsi dengan efektif dan memberikan dukungan struktural yang kuat.

5. End Plate & Steel Pin Setting

End Plate & Steel Pin Setting adalah tahap persiapan dan penempatan plat ujung dan pin baja pada girder beton prategang. End plate dan steel pin ditempatkan pada girder beton prategang sesuai dengan desain struktural yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan penempatan yang tepat dan koneksi yang kuat, end plate dan steel pin memastikan girder terhubung secara efektif dengan elemen struktural lainnya, seperti kolom atau balok penyangga. Hal ini penting untuk menjaga integritas struktural dan kekuatan girder serta memastikan bahwa girder dapat menahan beban dengan aman dan stabil.

6. Formwork Closing

Formwork Closing” adalah tahap penutupan atau penguncian cetakan setelah pengecoran beton girder selesai. Formwork closing melibatkan tindakan untuk mengamankan cetakan agar beton dapat mengeras dengan baik dan mendapatkan bentuk yang diinginkan.

7. Concreting

Concreting” merujuk pada tahap pengecoran beton di dalam cetakan untuk membentuk girder beton prategang. Ini adalah proses di mana beton segar dituangkan ke dalam cetakan dan diberi waktu untuk mengeras dan membentuk struktur girder yang kuat

8. Formwork Dismantled

Formwork dismantled” merupakan tahap di mana cetakan yang digunakan untuk pengecoran girder beton prategang dihapus atau dibongkar setelah beton mengeras dengan cukup. Ini adalah proses di mana formwork diangkat atau dipecah untuk mengungkapkan girder yang telah selesai. 

9. Conc. Curing dan Segment Stacking

Setelah pengecoran beton girder dan penyelesaian formwork closing, selanjutnya adalah tahap concrete curing dan segment stacking

Tahap Concrete Curing atau pengerasan beton yang baik sangat penting untuk mencapai kekuatan dan kualitas yang diinginkan dalam girder. Sementara itu, tahap Segment Stacking, segmen-segmen girder digabungkan dan disiapkan untuk instalasi di lokasi proyek. Kedua tahap ini memastikan bahwa girder beton prategang siap untuk digunakan dan memenuhi persyaratan kekuatan dan kinerja yang diperlukan.

Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?

Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!

Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait