Proses Pemasangan hingga Aturan Pemasangan Wire Caging dalam Produk Precast

Redaktur

Ditayangkan :

Juni 4, 2025
15:40
0
(0)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Dalam dunia konstruksi modern, penggunaan beton pracetak (precast concrete) telah menjadi solusi unggulan untuk mempercepat waktu pembangunan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menjamin mutu dan keseragaman struktur bangunan. Salah satu komponen paling vital dalam proses produksi beton pracetak adalah wire caging, yakni rangkaian tulangan baja yang dirakit secara presisi untuk memperkuat elemen pracetak seperti balok, pelat, kolom, saluran, pagar panel, dan elemen struktural lainnya.

  1. Proses Pemasangan Wire Caging
    Proses ini terdiri dari beberapa tahapan utama:
    A. Persiapan Gambar dan Material
  • Mengacu pada shop drawing dan bending schedule.
  • Menyiapkan material tulangan sesuai diameter dan panjang yang ditentukan (misalnya D10, D12, wiremesh M8, dll).

B. Pemotongan dan Pembengkokan

  • Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar menggunakan mesin potong dan bending.

C. Perakitan Wire Cage

  • Tulangan disusun dan diikat menggunakan kawat pengikat / bendrat secara manual atau menggunakan mesin las otomatis untuk wiremesh.

D. Pemasangan Cover Block

  • Dipasang di sisi-sisi rangka tulangan untuk menjaga selimut beton (concrete cover), biasanya 20–40 mm tergantung spesifikasi.

E. Penempatan di Mould (Cetakan)

  • Wire cage diletakkan di dalam cetakan dengan posisi tepat dan stabil.
  • Harus dipastikan tidak bergeser saat proses pengecoran.

F. Pemeriksaan (QC In-Process)

  • Posisi, dimensi, cover, dan ikatan diperiksa oleh tim Quality Control sebelum proses pengecoran dilakukan.
  1. Aturan Pemasangan Wire Caging
    Agar pemasangan memenuhi standar kualitas, berikut aturan umum yang harus dipatuhi:
    A. Ketebalan Selimut Beton (Concrete Cover)
  • Minimal 20 mm untuk bagian dalam ruangan, 25–40 mm untuk bagian luar/terekspos.

B. Posisi dan Toleransi

  • Toleransi dimensi wire cage ±5 mm dari ukuran desain.
  • Posisi harus tepat di tengah cetakan atau sesuai desain struktural.

c. Jarak Antar Tulangan

  • Jarak antar batang tulangan cukup untuk aliran beton, minimal 25 mm atau 1,5× diameter maksimum agregat.

D. Kekuatan Ikatan

  • Semua sambungan harus diikat kuat agar tidak bergeser saat pengecoran.
  • Tidak boleh ada tulangan lepas, patah, atau berkarat.

E. Standar dan Acuan Teknis

  • Mengacu pada SNI 2052:2017 (Baja Tulangan Beton), SNI 2847:2019 (Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung), SNI 7833:2012 (Perancangan Beton Pracetak & Prategang untuk Bsngunan Gedung) atau standar ASTM/BS jika diperlukan.

Pemasangan wire caging dalam produk precast adalah tahap krusial yang harus dilakukan secara presisi dan sesuai aturan. Proses ini tidak hanya menentukan keberhasilan pengecoran, tetapi juga menjamin kekuatan dan umur teknis elemen pracetak. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan teknis, kontrol mutu yang ketat, serta pemahaman terhadap standar yang berlaku dalam pelaksanaannya.

Apakah Informasi ini Bermanfaat Untukmu?

Klik pada bintang untuk memberikan penilaian!

Rating rata-rata 0 / 5. Banyaknya rating: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemberitaan

Artikel Serupa

Artikel Terkait