Apa Sih Perbedaan Tipe Bantalan Jalan Rel Kereta Api?

Product Research and Standardization WSBP

Last Updated :

September 18, 2023
14:56
5
(4)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Photo Source: Doc WSBP

Sejarah perkeretaapian Indonesia telah ada sejak lebih dari 150 tahun. Dimulai dari Semarang, kini kereta api telah menjadi salah satu moda transportasi andalan masyarakat Indonesia, baik di perkotaan maupun jarak jauh antarprovinsi. Selain sebagai alat transportasi oleh jutaan orang di Jawa dan Sumatra, kereta api juga telah menjadi angkutan barang yang mendukung bisnis kargo di Indonesia.

Perkembangan industri ini didukung dengan terbangunnya sarana dan prasarana perkeretapian seperti beragam jenis kereta (rolling stock) sesuai kebutuhan masyarakat dan bisnis hingga infrastruktur seperti rel dan stasiun.

Dengan lebih dari 6,32 juta meter panjang rel kereta api (Kementerian Perhubungan RI, 2022), tercatat lebih dari satu juta bantalan jalan rel (BJR) kereta api diganti pada 2020 lalu. Begitu masifnya pembangunan infrastruktur untuk perkeretaapian di Indonesia, menyebabkan tingginya permintaan salah satu produk precast yang dikenal dengan bantalan jalan rel.

Apa itu bantalan jalan rel?

Ini merupakan landasan tempat rel kereta bertumpu. Bantalan diikat dengan penambat rel agar kuat untuk menyangga dan menahan beban rel dan kereta sehingga mengurangi potensi kereta anjlok atau terguling. Beberapa bahan bantalan jalan rel yang saat ini lazim digunakan, yaitu bantalan kayu, beton, baja, dan slab.

Saat ini yang banyak digunakan adalah bantalan jalan rel beton yang memiliki keunggulan tahan cuaca, momen yang mampu ditahan bervariasi, mulai dari 540 kg hingga 3.200 kg, memiliki tingkat stabilitas baik, umur produk lebih lama dari kayu, serta biaya dan waktu perawatan lebih rendah.

Di dunia, dikenal beragam jenis lebar rel kereta seperti 1000 mm, 1067 mm, 1435 mm, 1520 mm, 1524 mm, 1600 mm, 1668 mm, dan 1676 mm. Indonesia sendiri menggunakan lebar rel 1435 dan 1067 sehingga bantalan jalan rel yang digunakan menyesuaikan lebar rel tersebut.

BJR 1067 digunakan untuk tipe rel R54 (54 kg/m potongan rel) dengan beban gandar maksimal 18 ton. Kecepatan maksimal kereta yang dilalui oleh tipe rel dan bantal jalan rel ini adalah 120 km/jam. Produk BJR 1067 ini salah satunya digunakan pada proyek Double Double Track Manggarai sepanjang sekitar 3.000 msp (meter spoor).

Sedangkan tipe BJR 1435 mm digunakan untuk tipe rel R60 (60 kg/m potongan rel) dengan beban gandar maksimal 25 ton. Kecepatan maksimal kereta yang dilalui oleh tipe rel dan bantalan jalan rel ini adalah 160 km/jam. BJR 1435 mm cocok untuk digunakan dalam jalur kereta jarak jauh atau trans.

Dengan adanya produk BJR yang berkualitas dan tersertifikasi, diharapkan mampu mendukung kemajuan sarana infrastruktur perkeretapian di Indonesia.

Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?

Click on a star to rate it!

Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 4

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Article