Paku Bumi: Pondasi Infrastruktur

Corcomm WSBP

Last Updated :

September 18, 2023
15:22
5
(2)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Photo Source: Doc WSBP

Istilah paku bumi memang sudah tidak asing lagi. Spun pile atau paku bumi seringkali dijadikan pondasi sebuah konstruksi seperti pada struktur jalan tol, gedung, jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya.

Produk satu ini meiliki ciri berupa tiang panjang dengan ukuran beragam mulai dari 6-24 m, bentuk lingkaran dengan rongga pada bagian tengahnya berdiameter 300 mm-1200 mm.

Produk prestressed atau prategang ini berfungsi untuk menyalurkan beban vertikal di atasnya, yaitu kolom, maupun beban horizontal ke tanah.

Spun pile dapat digunakan pada hampir semua jenis tanah dan dapat menahan beban dengan kapasitas hingga 800 ton sehingga sangat cocok untuk digunakan pada struktur bangunan tinggi, jembatan, dermaga dan jalan layang. Untuk mutu beton, spun pile termasuk dalam mutu beton tinggi hingga K-500.

Dalam proses pembuatan spun pile ini menggunakan gaya sentrifugal untuk proses pemadatangan beton, yaitu dengan cara diputar sehingga tergolong beton putar. Tahapannya dimulai dari perakitan tulangan, yang terdiri dari PC Bar dan iron wire, menggunakan wire cogging.

Lalu, pembersihan cetakan dan pemberian minyak cetak. Kemudian, dilakukan pemasangan rakitan pada cetakan bawah yang dilanjutkan dengan pengaturan (setting) aksesoris.

Selanjutnya dilakukan pencampuran/pembuatan (mixing) beton di batching plant. Setelah itu dilakukan pengecoran dan penutupan cetakan atas sebelum dilakukan proses stressing dan spinning. Kemudian, dilakukan proses curing dalam bak. Langkah selanjutnya ialah pendinginan dan demoulding cetakan. Sebelum disimpan, spun pile terlebih dahulu diidentifikasi dan dilakukan pengujian.

Pengujiannya pun melewati proses yang sangat ketat mulai dari persiapan sampel uji, pengoperasian alat, uji bending, pengamatan keretakan, hingga proes pencatatan dan pelaporan.

Pengujian merupakan tahap yang sangat krusial mengingat spun pile umumnya didesain sedemikian rupa sehingga gaya prategang menimbulkan tekan pada penampang beton sehingga kapasitas penampang beton dalam menahan tarik menjadi lebih besar dibandingkan dengan beton biasa.

Saat pengiriman ke lokasi proyek, pengangkutan spun pile menggunakan truk trailer yang diikat sesuai dengan standar prosedur keamanan. Setelah di lokasi proyek, spun pile diturunkan dengan eskavator. Saat pemancangan pun menggunakan alat khusus seperti diesel hammer, hydraulic hammer, or hydraulic static pile driver (jacking pile).

Apakah artikel ini bermanfaat untukmu?

Click on a star to rate it!

Rating rata-rata 5 / 5. Banyaknya rating: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Article